Seorang yang menjadi pendatang baru dalam suatu kebudayaan akan
memiliki personal eustress yang tinggi
Kajian Pro
Globalisasi yang
terjadi dalam kehidupan kita membawa dampak yang baik maupun yang buruk.
Tuntutan perkembangan zaman tak heran membuat seseorang untuk berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain, dari satu budaya ke budaya yang lain, hal ini
sering disebut dengan migrasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia migrasi
adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menetap.
Adapun jenis-jenis migrasi tersebut adalah:
Ø Transmigrasi
yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya.
Ø Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota, sebaliknya disebut ruralisasi
Ø Imigrasi
yaitu perpindahan penduduk ke suatu negara untuk menetap.
Ø Emigrasi
yaitu adalah perpindahan penduduk dari tanah airnya ke negara lain untuk
menetap.
Adapun faktor – faktor yang mendorong migrasi dari
suatu daerah antara lain:
Ø Keadaan
yang sulit di daerah asal, misalnya susah mencari pekerjaan.
Ø Adanya
bencana alam.
Ø Sarana
pendidikan di daerah asal yang tidak memenuhi standar kelengkapan dan standar
kualitas.
Ø Keadaan
sosial budaya di daerah asl, misalnya adanya kawin paksa sehingga mendorong
seseirang untuk berpindah ke daerah lain yang adatnya pernikahan lebih longgar.
Sedangkan faktor-faktor pemikat seseorang pendatang
untuk melakukan migrasi adalah:
Ø Adanya
kesempatan kerja di daerah baru.
Ø Adanya
peluang untuk mendapatkan pendidikan, karir dan pendapatan yang lebih baik.
Ø Tersedianya
sarana rekreasi, hiburan, dan pusat-pusat kebudayaan.
Di dalam suatu daerah tentu menganut kebudayaan, tradisi,
dan norma tertentu yang menampakkan identitas dan kekhasan tersendiri bagi
daerah tersebut. Kesimpulan yang diambil dari berbagai tokoh mendefinisikan
Kebudayaan itu sendiri merupakan seluruh hasil karya, rasa cipta masyarakat
baik material maupun non material. Bentuk-bentuk kebudayaan tersebut menurut C.
Kluckhon antara lain:
Ø Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia ( alat-alat rumah tangga, produksi, transportasi
dan lain sebagainya)
Ø Mata
pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Ø Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi, hukum dan perkawinan)
Ø Bahasa
Ø Kesenian
Ø Sistem
pengetahuan
Ø Religi
Dan fungsi dari
kebudayaan tersebut adalah sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia, melindungi diri dari alam, mengatur hubungan dengan manusia, serta
sebagai wadah untuk menyampaikan perasaan. Berbicara tentang migrasi, maka di
dalam kebudayaan tersebut juga mengandung norma yang mencakup tata kelakuan,
kebiasaan dan cara. Norma sendiri merupakan patokan perilaku dalam suatu
kelompok tertentu. Dengan adanya norma seorang pendatang akan mengetahui
bagaimana dia akan bertindak sesuai dengan patokan yang berlaku pada suatu
daerah. Dalam hal penyesuain diri yang dilakukan pendatang terhadap suatu kebudayaan tertentu
menimbulkan dua bentuk perilaku, yaitu:
Ø Asimilasi
yaitu pembauran
dua kebudayaan yang
disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk
kebudayaan baru.
Ø Akomodasi
yaitu pemaburan dua kebudayaan dimana antara kebudayaan baru dan kebudayaan
lama masih dipegang kuat.
Dalam melakukan suatu
migrasi, suku bangsa pendatang akan turut membawa adat-istiadat, norma, agama
dan berbagai bentuk organisasi sosial ke dalam lingkungan sosial budaya
setempat. Budaya setempat bisa jadi berbeda secara sebagian maupun keseluruhan
terhadap budaya yang ia bawa. Di tempat tujuan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa
dari daerah asal akan mengalami perubahan termasuk orientasi terhadap kampung
halaman (Naim, 1984). Menurut (koenjaraninggrat, 1986) migrasi menyebabkan
paham-paham kelompok manusia dan kebudayaan yang berbeda-beda, akibatnya
individu dalam kelompok dihubungkan dengan unsur kebudayaan yang lain. Cohen
juga menambahkan bahwa apabila kelompok suku bangsa memasuki daerah yang baru
baginya, dimana kebudayaan itu terpisah secara fisik dengan kebudayaan asal
akan melakukan adaptasi lingkungan sosial budaya secara fisik ditempat yang
baru didatanginya. Menurut (Suharsono 1977:48) di dalam kebudayaan itu manusia
memeliki seperangkat pengetahuan yang dipakai untuk memahami serta
menginterpretasikan dirinya dengan lingkungan yang baru. Manusia juga mempunyai
pengetahuan kebudayaan yang dipakai sehubungan dalam menghadapi kebudayaan suku
bangsa asal setempat. Pengetahuan itu tentunya sangat banyak mendukung terhadap
proses adaptasi.
Dalam menghadapi
kebudayaan setempat, individu tertentu sering merasakan kesulitan dan
menghadapi berbagai tantangan yang sering menimbulkan stress bagi individu
tersebut. Tylor berpendapat bahwa stress merupakan hasil dari proses penilaian
individu berkaitan dengan sumber pribadi yang dimilikinya untuk menghadapi
tuntutan dari lingkungan. Pakar lainnya Kirckaldy berpendapat bahwa stress akan
muncul apabila ada tuntutan yang dirasakan seseorang menantang, menekan,
membebani at`u melebihi penyesuaian diri individu tersebut. Intinya faktor
terbesar yang dapat mempengaruhi stress adalah penyesuaian diri yang dimiliki
individu atau ketidakmampuan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Selanjutnya, stress
dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Distress (stress negatif) merupakan
stress yang menggangu.
2.
Eustress (stress positif) merupakan
stress yang tidak menggangu dan memberikan perasaan bersamangat kepada individu
yang mengalami stress.
Dalam hal ini seseorang
dikatakan memiliki personal eustress yang tinggi apabila stress yang dialami
secara totalitas diluar benar-benar kemampuan yang dimiliki baik secara fisik
dan mental dan bersifat memaksa dan menekan yang bertujuan untuk pencapaian
akan seseuatu yang berarti dan memenangkan pertandingan.
Berbagai stressor yang
menimbulkan terjadi eustress sendiri, menurut safarina adalah:
Ø Stressor
yang berasal dari individu tersebut yang berupa penyakit dan konflik.
Ø Stressor
yang berasal dari lingkungan keluarga yaitu stres yang dihasilkan melalui
adanya perilaku, kebutuhan-kebutuhan dan kepribadian masing-masing anggota
keluarga yang berdampak bagi anggota keluarga lainnya. Konflik interpersonal
ini dapat timbul dari masalah finansial, adanya tujuan yang berbeda dalam
keluarga, kematian dari anggota keluarga.
Ø Stressor
yang berasal dari anggota masyarakat
Ø Life
change-events yaitu peristiwa-peristiwa yang membawa perubahan yang menuntut
individu untuk melakukan adaptasi terhadap perilaku tersebut.
Dalam diri seorang pendatang yang menghadapi
kebudayaan baru, tentunya akan menimbulkan reaksi stress yang positif
(eustress) tinggi. Seorang pendatang akan sangat bermotivasi untuk mengahadapi
tantangan dan melakukan penyesuaian terhadap kebudayaan setenpat. Seorang
pendatang yang mengalami stress akan sangat kelihatan dari dinamika
psikologisnya, dimana individu tersebut akan bereaksi secara fisik, emosi,
kognitif maupun reaksi tingkah laku untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan
setempat.
Terkait dengan judul diatas bahwa seorang pendatang
pada suatu kebudayaan tertentu akan menimbulakn personal eustress, maka dalam
hal ini akan dibatasi pendatang yang melakukan emigrasi dan imigrasi, dimana
jika dilihat dari tujuan daerah yang didatangi memiliki kultur yang sangat
berbeda dari daerah asal.
Hampir setipa tahunnya, kita mengetahui bahwa jumlah
TKI dari berbagai daerah meningkat, walaupun
Mengacu pada pendapat Suharsono di dalam kebudayaan
itu manusia memeliki seperangkat pengetahuan yang dipakai untuk memahami serta
menginterpretasikan dirinya dengan lingkungan yang baru. Manusia juga mempunyai
pengetahuan kebudayaan yang dipakai sehubungan dalam menghadapi kebudayaan suku
bangsa asal setempat. Pengetahuan itu tentunya sangat banyak mendukung terhadap
proses adaptasi.
Fenomena yang lain, kita tentu mengetahui bahwa
hampur setiap tahunnya
Pada umumnya kebudayaan itu bersifat adaptif,
karena kebudayaan itu membekali manusia dengan cara-cara penyesuaian psikologis
dan penyesuaian terhadap lingkungan yang bersifat geografis. Dengan demikian
berbagai tantangan yang dihadapi akan menjadikan personal eustress dalam diri
seseorang dalam mencapai penyesuain terhadap kebudayaan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar